Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Ayam

Ayam Bumbu Rujak tanpa Santan

Hari ini Ramadhan hari pertama, tidak ada rencana dan persiapan apa-apa untuk masalah dapur. Jadi ya masak seadanya bahan yang sudah dibeli hari Sabtu kemarin. Akhirnya diputuskan masak ayam bumbu rujak, tapi saya skip santannya. Sekedar ingin mengurangi konsumsi santan saja, karena rencana untuk hidangan pembuka kepengen bikin pudding hun kwe.  Kalau lihat fotonya di google ayam bumbu rujak warnanya merah menyala, pedas pastinya. Tapi karena kita sudah tidak bisa makan yang terlalu pedas, saya akan tambahkan paprika di bumbu ayam, sebagai pengganti sebagian cabe merah besar untuk pemberi warna merah di masakan. Untuk resep ayam bumbu rujak, bahannya sebagai berikut : Bahan A - 4 buah paha ayam atas + bawah - 1/2 air jeruk lemon - garam - telor rebus Bahan B - bawang merah - bawang putih  - cabe rawit merah - paprika ( saya menggunakan grill paprika jadi ) - kemiri Bahan C - lengkuas - daun jeruk - serai Bahan D - garam - gula jawa - air - minyak goreng ( 2 sdm ) Langkah-langk...

Ayam grill minimalis

Makan siang saya hari ini cuma grill paha ayam dengan bumbu minimalis dan ditemani salad berbumbu minimalis juga😁. Paha ayamnya masih ada kulit dan tulangnya, saya kerat-kerat kemudian saya lumuri dengan sedikit air jeruk lemon,  garam dan merica, ratakan ke seluruh bagian ayam. Diamkan 10 menit, kemudian grill di wajan yang diolesi sedikit minyak. Grill bagian dalam paha sampai kecoklatan, kemudian balik sisi yang lain. Saat memanggang saya tutup dengan alumunium  foil dan saya tindih dengan cobek ( silahkan kalau punya sesuatu yang lain yang berat ), tujuannya agar kulit ayam crispy dan daging merata matangnya.  Setelah kedua sisi matang, matikan api dan biarkan ayam tertutup alumunium  foil selama 10 menit. Setelah itu bisa disajikan.  Bagian kulit akan crispy dan daging ayam juicy. Tidak spicy sama sekali. Kalau terbiasa makan spicy, bisa dimakan dengan sambal sesuai selera. Sayurnya saya buat salad campuran bawang bombay...

Bakwan Ayam bumbu ngohiong

Pagi tadi ke teras belakang.. Swiss chard sudah banyak dan minta dipanen, tapi masih belum tau mau diapain. Tanaman satu ini semakin sering dipangkas, makin cepat dan subur tumbuhnya. Biasanya saya buat campuran salad atau bisa juga ditumis. Kata google masih sepupuan dengan bayam, jadi texturenya nya sama persis dengan bayam.  Saya suka tanam jenis sayuran ini, selain cepat tumbuhnya juga cantik, batangnya berwarna warni ( hijau, merah dan kuning )...dan sore tadipun saya pangkas mereka, lumayan dapat sebaskom.  Akhirnya memutuskan bikin pecel aja dan bakwan ayam bumbu ngohiong. Swiss chard nya saya rebus dengan sedikit garam. Saya rebus sampai batangnya lunak, karena lebih kuat batang dan daunnya kalau dibanding bayam di tanah air. Kemudian tiriskan.  Masih cantik kan warnanya walaupun sudah direbus... Bumbu pecel saya beli di toko asia Belanda, bumbu pecel Blitar dari tanah air.  Bakwan ayamnya :  300 gram ayam,...

Pangsit goreng ( Balada kulit pangsit )

Hari ini ceritanya mau bikin bakso, karena kemarin kan habis buat stok bola-bola bakso, biasanya saya bikin bakso ada pangsit basahnya, entah mengapa kami suka pangsit basah,  lembut banget di mulut kulit pangsit yang sudah mengapung-apung di permukaan kuah bakso….hmmm nikmat. .  Kalau saya mungkin karena kenangan masa kecil, dahulu kala di rumah lama di JL.Pemotongan - Salatiga, suka sekali beli bakso kuah di warung bakso dekat rumah di sekitar pertigaan Soponyono, rasa-rasanya cuma di situlah kecil kita dulu sering beli bakso. Bukan bakso di warung lain atau bakso ting ting yang lewat di depan rumah. Dan di warung itu selalu tersedia pangsit basah yang aduhai enaknya, sampai sekarang pasti juga masih enak, terakhir beli sudah beberapa tahun lalu saat mudi ke Salatiga.  Lain kali kalau mudik pasti disempatkan mampir, semoga Om dan Tante nya yang jual bakso dikasih sehat dan kuat, agar bisa tetap jualan bakso enaknya.  Kalau soal laris dari dulu selalu ngant...

Tengkleng Ayam

Semalam Pak'e  request tengkleng ayam, gara-gara nonton salah satu foodvloger tanah air yang lagi nge-vlog ke kota Solo. Karena bumbunya tau dari omong-omongan antara si mas foodvloger dan ibu penjual tengkleng, maka banyaknya bumbu mengikuti feeling saya ya.... Setelah sedari pagi mengeluarkan ayam dari frezer, pas mau diolah ternyata ayamnya cuma dikit. Akhirnya lari ke warung sebentar beli 1 ekor ayam dan sekalian beli roti dan telor.  Masak tengklengnya agak banyakan, sekalian buat besok malam, karena besok pagi rencana mau jalan-jalan ke hutan, jadi siang bawa bekal roti dan malam makan tengkleng lagi di rumah.  Pasti kan capek habis jalan, jadi hemat tenaga, lauk dimasak hari ini sekalian. Bumbu yang saya pakai : - ayam 1 kg an, gak nimbang berapa pastinya, potong kecil-kecil sesuai selera. Kulitnya saya buang, kecuali bagian sayap, susah buang kulitnya di sayap. - sejempol laos, geprek. - sejempol jahe, geprek tanpa dikupas kulitnya. - 1 buah serai, pan...

Sop Ayam ala Pak Min Klaten

Kadang kalau lagi keinget alm. Bapak yang hobi jajan dan makan, jadi keinget sop ini, dulu suka sekali Bapak beli buat cucu pertamanya. Jaman sop Pak Min masih trend. Sekarang entah masih ada tidak di Salatiga. Saya pernah icipin sekali, namun sampai sekarang masih keinget rasanya seperti apa. Kenapa cuma sekali icip-icip ? Karena saya dari dulu tidak hobi jajan, lebih senang masak sendiri di rumah, menurut saya lebih sehat dan lebih mantap. Dalam rangka memperingati kangen Bapak, hari ini nge-sop ala Pak Min Klaten, saya suka kalau diberi perasan jeruk lemon agak banyakan, jadi tidak eneg.  Saya pakai ayam untuk dibakar...di sini ada ayam buat dibakar itu trus ayam buat soup, ayam kuning ( dikasih makan jagung ayamnya), ayam muda dan ayam organic. Saya pakai ayam buat dibakar, karena ayam soup kebetulan lagi kosong stoknya di warung dan sudah kepengen banget sama sop satu ini. Ayam di sini amat sangat mudah empuk kalau dimasak, jadi masaknya tidak perlu pakai lama....

Garang Asem Ayam ala Mintje

Kebetulan ada daun pisang nganggur di freezer, kepengen garang asem, panas-panas begini enak pedes gurih asem  ... seger. Karena daun pisang cuma tinggal beberapa lembar, saya bikin untuk alas saja ya, yang penting ada aroma daun pisang, biar sedep. Bumbu-bumbu yang saya pakai : 800 gram ayam, potong sesuai selera 400 ml santan cair 1/2 sdt kencur bubuk 1/4 sdt merica bubuk 1/2 sdt garam halus 8 buah cabe rawit merah 2 buah lengkuas 3 buah daun jeruk purut 5 buah kemiri 1 buah tomat hijau Daun pisang secukupnya 2 buah bawang merah 3 buah bawang putih 2 lembar daun salam Tomat nya seukuran ini teman, jadi saya cuma memakai 1 buah sudah cukup. Saya pilih yang hijau biar agak asam karena di sini tidak ada belimbing wuluh. Bawang merah di sini atau shallot, besar-besar, mungkin kalau memakai bawang merah di Indonesia bisa 4-5 buah. Cabe cuma saya belah dua, biar tidak terlalu peda...

Ayam Rarang

Ayam Rarang ala saya. - ayam ( pakai ayam kampung / buang semua lemak kalau pake ayam non kampung) : potong sesuai selera, lumuri dengan garam + air jeruk lemon , diamkan 20 menit, kemudian panggang sampe setengah matang. Sisihkan. - haluskan : bawang putih+tomat+paprika+cabe kering+kemiri. Tumis dengan : sedikit minyak + kulit jeruk purut, sampe air/jus  nya menyusut dan warna kecokelatan. Tambahkan minyak lagi apabila air/jus bumbu sudah kering dan warna belum coklat. Tambahkan garam + gula jawa+ terasi, tumis terus sampe pekat.  Koreksi rasa ( manis , pedas , terasi kerasa dan ada sedikit aroma jeruk purut.). - masukkan ayam panggang, aduk rata dan tambahkan sedikit air. Masak sampe air menyusut/ bumbu kental. - Sajikan dengan sedikit kucuran air jeruk purut👌 Nb: no exact ukuran karena saya lupa, ngandalin feeling aja🙇 Selamat mencoba, Mintje